Jika kita menonton film Jurassic Park, secara nggak langsung kita diajak
untuk menikmati imajinasi apa yang terjadi jika dinosaurus bisa di
kloning dan hidup di jaman modern .
tapi misteri
kepunahan kadal raksasa berjuta-juta tahun yang lalu itu hingga kini
masih menyisihkan misteri .
banyak para ilmuwan berpendapat, mereka mati
karena bumi terhantam meteor, ada juga yang berpendapat karena perubahan
iklim secara drastis.
Muhuru atau adalah Ankylosaurs adalah hewan herbivora berkaki empat dari periode akhir Jurassic, menurut saksi mata hewan
misterius yang mendiami hutan di Kenya. Lebih lanjut saksi mata
menggambarkannya sebagai binatang besar dengan kulit seperti baja dan
ekor menyerupai gada atau pentungan. Adalah misionaris Cal Bombay dan
istrinya yang membuat laporan pertama atas makhluk itu.
Mahamba
mengintai di sekitar wilayah rawa-rawa Danau Likouala di Kongo. Saksi
mata mengatakan Mahamba mirip dengan buaya namun dengan ukuran yang jauh
lebih besar, mencapai panjang tubuh hingga 15 meter. Beberapa
berspekulasi bahwa itu adalah fosil hidup dari kadal besar dan tinggal
di air yang sudah dianggap punah pada akhir periode Cretaceous.
Pada
tahun 1932, pemilik perkebunan John Johnson bepergian dengan seorang
pembantunya di lembah Kasai. Mereka menemui badak dan langsung
bersembunyi ketika makhluk besar keluar dari semak-semak dan menyerang
badak itu. Johnson pingsan dan pembantunya lari ketakutan. Ketika
Johnson sadar, dia melihat makhluk tersebut sedang makan badak yang baru
dibunuhnya.
Makhluk itu dinamakan Kasai Rex dan berasal dari
Republik Demokratik Kongo. Kasai Rex disebut sebagai dinosaurus
theropoda yang masih hidup, seperti Tyrannosaurus Rex.
Kongamato
adalah hewan besar bersayap seperti Pterosaurus yang tinggal di daerah
semi tropik Afrika, khususnya di Zambia, Kongo, dan Angola. Namanya
berarti ‘penghancur perahu’ dan dilaporkan pernah membalik perahu kano
penduduk lokal dan menyerang orang-orang yang berada di pinggiran
sungai.
Pada
tahun 1959, kolonel Remy Van Lierden memerintahkan pangkalan udara
Kamina di Kongo. Saat helikopter sedang berada di atas hutan wilayah
Katangan, ia melihat seekor ular raksasa muncul dari lubang dengan
perkiraan ukuran sekitar 20 meter.
Setelah
penemuan itu, ia kemudian memutar arah dan melewati ular itu
berkali-kali dalam ketinggian yang lebih rendah untuk memotret makhluk
itu. Mereka lalu pergi meninggalkannya setelah ular itu terlihat dalam
keadaan siap menyerang. Ular itu diyakini sebagai Titanoboa.
Ngoubou
dilaporkan hidup di daerah savana Kamerun. Makhluk ini adalah versi
kecilnya badak dengan beberapa tanduk dan perisai di lehernya. Ia juga
memiliki temperamen yang agresif dan akan menyerang apapun yang
mendekat, termasuk Gajah Afrika yang ukurannya jauh lebih besar.
Tidak
ada binatang lain yang mempunyai tanduk di leher di jaman sekarang ini.
Untuk banyak peneliti, Ngoubou kedengarannya seperti dinosaurus
ceretopsian lain yaitu Styracosaurus.
Dinosaurus
lain yang diperkirakan masih hidup adalah Emela-ntouka yang ditemukan
oleh suku Pygmy di Afrika Tengah. Nama ini artinya “pembunuh gajah”.
Besar dan perawakan spesies ini mirip dengan badak. Namun, tidak ada
spesies badak di bagian Afrika yang cocok dengan deskripsi hewan bercula
satu ini.
Beberapa percaya Emela-ntouka mungkin jenis dinosaurus
ceratopsian yaitu spesies Triceratops. Hewan ini juga disebut sangat
teritorial, dan suku Pygmy jauh lebih menakuti makhluk ini dariapda
hewan berbahaya lainnya. Seekor Emela-Ntouka diduga berhasil dibunuh di
dekat Dongou.
Nguma-monene
adalah makhluk lain yang aneh dari wilayah Kongo, digambarkan sebagai
kadal besar dengan sirip besar pada punggungnya, bongkok dan panjang
tubuh mencapai 10 meter. Seekor buaya besar mungkin cocok dengan
deskripsi Nguma-monene, tapi sekali lagi buaya tidak memiliki sirip dipunggungnya.
Apakah
Nguma-monene adalah Spinosaurus? Jenis dinosaurus ini memang cocok
dengan deskripsi yang dilaporkan oleh saksi mata. Makhluk ini pernah
membunuh kuda nil di sungai Brouchouchou dan meninggalkan jejak selebar
1-1,5 meter.
Makhluk
menakutkan ini ditemukan di Republik Kongo di wilayah Likouala. Saksi
mata mengatakan Mbielu-mbielu-mbielu adalah hewan pemakan tumbuhan
dengan duri-duri seperti papan yang lancip dan besar di punggungnya.
Kedengarannya seperti buaya besar, atau bahkan spesies baru dari buaya.
Masalahnya
buaya bukanlah herbivora, membuat peneliti berpikir bahwa
Mbielu-mbielu-mbielu termasuk dalam keluarga dinosaurus yaitu Stegosaur.
Arti
dari nama Mokele Mbembe yaitu “Dia yang membuat arus sungai berhenti”.
Makhluk ini memiliki badan yang besar dan gempal seperti gajah namun
leher panjang seperti jerapah dan juga berbuntut.
Dari deskripsi
fisiknya di atas, makhluk ini terdengar sangat mirip dengan dinosaurus
Sauropod. Ketika peneliti memperlihatkan gambar Sauropod ke suku lokal,
mereka berteriak dan mengklaim bahwa gambar tersebut adalah Mokele
Mbembe.
EmoticonEmoticon